Sabtu 5 Juli 2025

Notification

Error Loading Feed!
×
Sabtu, 5 Juli 2025

Iklan

Iklan

Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga Inspirasi Generasi Muda dengan Pemilahan Sampah dan Kerajinan 3R di SDN 2 Kaotan

Rabu, 22 Januari 2025 20.31 WIB Last Updated 2025-01-22T15:31:53Z


Banyuwangi
, ||- Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga menggelar kegiatan edukasi pemilahan sampah dan kerajinan 3R di SDN 2 Kaotan, Banyuwangi, pada Rabu (15/1).Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menangani soal sampah, 


Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya memisahkan sampah organik dan anorganik, sekaligus memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomis.


Sasaran kegiatan tersebut yaitu Siswa kelas 4, 5, dan 6 yang mengikuti acara ini terlihat antusias. Dengan semangat belajar yang tinggi, mereka diajarkan bagaimana pemilahan sampah dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung terwujudnya Banyuwangi yang lebih hijau dan sehat.


Mahasiswa Universitas Airlangga memulai kegiatan dengan memberikan pemahaman tentang jenis-jenis sampah, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah limbah yang mudah terurai secara alami, seperti sisa makanan, daun kering, dan buah busuk. Sedangkan sampah anorganik merupakan limbah yang sulit terurai, seperti plastik, kaca, dan kaleng.


Edukasi ini dilakukan secara interaktif dengan menggunakan alat peraga berupa gambar ilustrasi jenis-jenis sampah, contoh produk kerajinan dari sampah 3R dan kartu contoh sampah organik dan anorganik yang menarik perhatian siswa.


“Kami ingin mereka memahami dampak buruk sampah bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik,” ujar salah satu mahasiswa. Sampah yang tidak terkelola dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara, meningkatkan risiko banjir, serta mengancam kesehatan manusia melalui penyebaran penyakit. Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa semakin sadar akan pentingnya memilah sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan.


Setelah mendapatkan penjelasan tentang konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), para siswa diajak untuk mempraktikkan penerapannya. Dalam kegiatan reduce, siswa diajarkan untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai, seperti menghindari kantong plastik dengan menggunakan tas kain. Untuk reuse, mereka memanfaatkan botol plastik bekas sebagai bahan utama pembuatan berbagai kerajinan, seperti tempat pensil, vas bunga, dan tempat penyimpanan kecil. Sementara itu, dalam recycle, siswa diajak menghias botol bekas menjadi pot tanaman yang cantik menggunakan cat, kertas warna, dan aksesoris lainnya.


Proses pembuatan kerajinan ini berlangsung seru dan penuh antusiasme, dengan bimbingan langsung dari para mahasiswa. “Kami ingin menanamkan kreativitas sekaligus nilai keberlanjutan kepada mereka. Selain pot tanaman, mereka juga belajar menghias pot sesuai kreativitas dan menaman tanaman hias,” jelas salah satu mahasiswa.


Dengan aktivitas ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami pentingnya konsep 3R, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih dan sehat.


Setiap pot yang telah selesai dibuat kemudian diisi dengan tanaman hias. Anak-anak juga diajarkan cara merawat tanaman dengan baik, mulai dari menyiram hingga memilih lokasi yang cocok untuk menempatkan pot. Hasilnya, setiap kelas menghasilkan dua pot tanaman sebagai karya mereka sendiri.

Kepala SDN 2 Kaotan, Enny Irianti, S. Pd.SD., M. Pd., menyampaikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi karena menanamkan jiwa kreativitas yang tinggi, siswa aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran,” ungkapnya. 


Ketua tim mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga, Afia Putri Nur Malikah,mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini memiliki dampak jangka panjang. “Kami berharap siswa SDN 2 Kaotan tidak hanya menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing, tetapi juga mampu meneruskan kebiasaan baik ini kepada teman, keluarga, dan masyarakat sekitar. Dengan memulai dari hal kecil, seperti memilah sampah dan memanfaatkan barang bekas, mereka bisa memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan,” tuturnya.


Keberlanjutan dari kegiatan ini juga didukung dengan memberikan panduan praktis tentang pengelolaan sampah dan cara membuat kerajinan berbasis 3R. Panduan tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk terus mengembangkan kreativitas mereka dan menginspirasi komunitas di sekitar mereka untuk mendukung program Banyuwangi Hijau.


Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui edukasi pengelolaan sampah, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga berharap dapat mendorong perubahan nyata, seperti meningkatnya kesadaran siswa akan pentingnya pemilahan sampah, pengurangan limbah plastik di lingkungan sekolah, dan terciptanya kebiasaan menggunakan barang bekas menjadi produk fungsional.


Perubahan besar yang diharapkan mencakup terbentuknya budaya sadar lingkungan di kalangan siswa, yang kemudian diadopsi oleh keluarga mereka, sehingga dapat mengurangi timbunan sampah rumah tangga. Selain itu, melalui kreativitas siswa dalam mengolah barang bekas, diharapkan muncul inovasi sederhana yang dapat menginspirasi komunitas sekitar untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan. Ini juga menjadi langkah awal untuk menanamkan nilai keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka. (*)

(Kontributor : Afia putri)

×
Berita Terbaru Update