![]() |
Foto Tengah : Abdul Holil, S. Hum, M. I.Kom, Sekretaris GP Ansor Kota Surabaya. foto : istimewa. |
Surabaya (buletinjatim.com) - Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Surabaya yang akan diadakan Minggu (28/2/2021) diperkirakan berjalan antusias. Situasi tersebut timbul setelah Abdul Holil mengatakan siap lahir batin bersaing dengan incumben Faridz Afif.
Majunya Abdul Holil diluar prediksi banyak pihak. Sebab, Holil adalah Sekretaris GP Ansor Surabaya yang dikenal selaku orang kepercayaan Faridz Afif, Ketua GP Ansor Surabaya periode 2017-2021 yang kembali mencalonkan diri selaku Ketua untuk 4 tahun ke depan.
"Bismillah, di tempat yang penuh historis ini, saya berniat untuk maju menjadi calon Ketua. Ini usaha saya untuk mewujudkan Ansor yang kompeten dan beradab. Saya calon murni, bukan calon bayangan," tegas Abdul Holil, saat ditemui di kantor PCNU Kota Surabaya, Selasa (23/2/2021).
Alumnus UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini mengatakan, pentingnya koordinasi antar kader sesuai aturan dan kultural. Iklim itu akan ia ciptakan apabila terpilih menjadi Ketua Ansor Surabaya.
Lebih lanjut Holil menguraikan, secara prinsip Ansor adalah badan otonom (Banom) dari NU. Karena itu, apapun akan tetap mematuhi dan mengikuti perintah para kiai. atas dasar itulah akhirnya Abdul Holil mantap mencalonkan diri selaku Ketua Ansor Surabaya periode 2021-2025.
"Jadi kami bergerak dari kantor PCNU dengan niat bahwa doa para masyayikh akan turut serta dan kami akan kembalikan ke tempat sakral ini," ujar Abdul Holil.
Ditampat erpisah, Ketua Majelis Dzikir dan Salawat (MDS) Rijalul Ansor Surabaya, Muhammad Mundir mengungkapkan akan membantu pencalonan Abdul Holil. Ia yang sudah berharap maju dan sudah mengambil formulir pendaftaran selaku calon ketua akan memindahkan dukungan ke Holil.
Keluarga Pesantren Nurul Huda, Sencaki, Surabaya ini memberikan alasan membantu Abdul Holil, diantaranya Abdul Holil merupakan sosok yang paham betul kondisi Surabaya dan melekat di Ansor. Secara organisasi, khidmahnya pada Ansor Surabaya juga sudah terbukti. Selain itu juga beliau tunduk dan patuh pada kiai.
"Beliau (Abdul Holil) merupakan senior saya, sebagai junior saya diajarkan sopan santun serta menghargai para senior. Selain itu, banyak kader yang menginginkan beliau memimpin Ansor Surabaya. Karena itu, dengan pertimbangan suara aspirasi yang berkembang, saya memilih mundur sebagai kandidat calon Ketua dan memindahkan dukungan kepada sahabat Abdul Holil," jelas Mundir.